MENJADI ORANG BERAGAMA
sejak kecil saya menganut agama yang dianut orang tua, agama kong hu cu...setiap tahun paling tidak satu kali saya sembahyang untuk menyembah dewa di klenteng cing te yen yang lokasinya di bilangan petak sembilan atau jalan kemenangan...karena tempat tinggal saya yang berada di kawasan kota, yaitu jalan blandongan
Klenteng yang megah, banyak pengunjungnya, apalagi disaat menjelang imlek, saya diajak mama dan bersama adik-adik , sembahyang dengan membawa dupa atau hio...berkeliling banyak ruangan yang setiap ruangan memiliki patung dari dewa yang berbeda. dan setiap tempat perhentian...kami memanjatkan doa sambil menancapkan dupa atau hio ( dalam sebutan tionghoa )
air mata mengalir dan keringat , air mata yang keluar karena asap hio, dan keringat karena harus berkeliling diantara sesaknya pengunjung....haha
saat kecil momen itu tidak terlupakan...termasuk juga ada perasaan seram ketika menatap patung dari dewa2 yang ada disana.....apalagi ketika harus menyembah dewa yang berbentuk macan..
semua itu adalah tradisi...dimana konten dan maksudnya adalah baik...yaitu keselamatan dan kebahagiaan bagi umatnya...
apalagi juga tradisi itu adalah tradisi budaya adat orang tionghoa...sebagai warga keturunan alias minoritas di neegara tercinta Indonesia, yang harus dipelihara kelestariannya,,,yang berisi adat budaya dan nilai luhur dari peninggalan nenek moyang sebelumnya, yang tercermin didalam keragaman bentuk patung dewa-dewa yang ada...beserta karakteristik dan nilai luhur dan positif yang harus ditiru.
terutama bagi warga keturunan dan umat dari agama kepercayaan itu sendiri..
akan tetapi buat saaya itu adalah suatu tradisi yang indah,,,dan sangat positif untuk dilestarikan bahkan wajib bagi generasi muda , agar kenal akan nilai luhur, sopan santun, etika dan adat daari nenek moyang,,,yang saling menghormati, saling menghargai, toleransi, dan mencintai satu sama lainnya. antara sesama mahluk hidup dan sang pencipta.
tsetiap kembali...kerumah, ada perasaan sukacita dan bangga, ,,,mengenang dan merenungkan akan kejadian yang baru saja dialami dan dilakukan, dalam menyembah dewa-dewa tersebut
yah bagi saya itu adalah adat dan budaya peninggalan tradisi orang tua, bagi saya indonesia tetap tanah airku...nilai leluhur bangsa Indonesia juga tidak berbeda sama sekali dengan apa yang kami pelajari.. yaitu saling menghormati, saling mengasihi, saling berbagi, dan saling bertoleransi
sejak kecil saya menganut agama yang dianut orang tua, agama kong hu cu...setiap tahun paling tidak satu kali saya sembahyang untuk menyembah dewa di klenteng cing te yen yang lokasinya di bilangan petak sembilan atau jalan kemenangan...karena tempat tinggal saya yang berada di kawasan kota, yaitu jalan blandongan
Klenteng yang megah, banyak pengunjungnya, apalagi disaat menjelang imlek, saya diajak mama dan bersama adik-adik , sembahyang dengan membawa dupa atau hio...berkeliling banyak ruangan yang setiap ruangan memiliki patung dari dewa yang berbeda. dan setiap tempat perhentian...kami memanjatkan doa sambil menancapkan dupa atau hio ( dalam sebutan tionghoa )
air mata mengalir dan keringat , air mata yang keluar karena asap hio, dan keringat karena harus berkeliling diantara sesaknya pengunjung....haha
saat kecil momen itu tidak terlupakan...termasuk juga ada perasaan seram ketika menatap patung dari dewa2 yang ada disana.....apalagi ketika harus menyembah dewa yang berbentuk macan..
semua itu adalah tradisi...dimana konten dan maksudnya adalah baik...yaitu keselamatan dan kebahagiaan bagi umatnya...
apalagi juga tradisi itu adalah tradisi budaya adat orang tionghoa...sebagai warga keturunan alias minoritas di neegara tercinta Indonesia, yang harus dipelihara kelestariannya,,,yang berisi adat budaya dan nilai luhur dari peninggalan nenek moyang sebelumnya, yang tercermin didalam keragaman bentuk patung dewa-dewa yang ada...beserta karakteristik dan nilai luhur dan positif yang harus ditiru.
terutama bagi warga keturunan dan umat dari agama kepercayaan itu sendiri..
akan tetapi buat saaya itu adalah suatu tradisi yang indah,,,dan sangat positif untuk dilestarikan bahkan wajib bagi generasi muda , agar kenal akan nilai luhur, sopan santun, etika dan adat daari nenek moyang,,,yang saling menghormati, saling menghargai, toleransi, dan mencintai satu sama lainnya. antara sesama mahluk hidup dan sang pencipta.
tsetiap kembali...kerumah, ada perasaan sukacita dan bangga, ,,,mengenang dan merenungkan akan kejadian yang baru saja dialami dan dilakukan, dalam menyembah dewa-dewa tersebut
yah bagi saya itu adalah adat dan budaya peninggalan tradisi orang tua, bagi saya indonesia tetap tanah airku...nilai leluhur bangsa Indonesia juga tidak berbeda sama sekali dengan apa yang kami pelajari.. yaitu saling menghormati, saling mengasihi, saling berbagi, dan saling bertoleransi
